Tuesday, March 26, 2013

DILEMA, buah kejahatan pejabat Dholim



posbakumonline.blogspot.com
               Indonesia adalah sebuah negara yang besar. BESAR dalam arti wilayah, BESAR dalam arti kekayaan alam, BESAR dalam arti jumlah penduduk, juga BESAR dalam arti permasalahan, banyak permasalahan besar berjenjang, beraneka macam seperti politik, ekonomi, budaya, dsb.
               Permasalahan di bidang Ekonomi juga ada bercorak ragam, namun pada bahasan ini Penulis hanya akan menyoroti satu sisi saja, hal ekonomi karyawan tingkat akar rumput. Karyawan di tingkat/ kelas bawah ini memang serba repot. Mereka beranak istri, memiliki tanggung jawab keluarga seperti manusia lain pada umumnya. Mereka harus menyekolahkan anak-anaknya seperti putra-pitri yang lain pula. Apa boleh dikata penghasilannya sangat kecil di bawah nilai standard kebutuhan layak.
               Ada saja kelompok tertentu yang berkomentar senada “Makanya jangan jadi orang Bodoh”. Ungkapan itu tidak memberikan solusi atas problema ini. Celoteh itu (bahasa jawa : Maido) hanya diucapkan oleh orang-orang yang tidak mau ikut memikirkan saudara kita yang lagi berada di posisi bawah ini.
Kalau kita melihat lebih dalam tentu permasalahan lain yang lebih bersifat sebab-musabab akan tampak. Satu diantaranya adalah penghasilan/perolehan hasil kerja di tempat mereka bekerja. Penghasilan itu biasa dihitung, kemudian diberi sebutan UMK (Upah Minimum Kota).
               Pemerintah sudah sangat bijak dengan selalu mengadakan penyesuaian, setiap tahun berkelanjutan. Pada tahun terakhir ini 2013, UMK untuk Surabaya ditetapkan Rp.1.740.000 perbulan. Hal ini sangat menggembirakan bagi karyawan kelas bawah yang disebutkan sebelumnya tadi. Setidaknya mereka bisa sedikit bernafas lega mendapatkan kenaikan dari Rp.1.250.000 perbulan menjadi Rp.1.740.000 (Satu Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah).